Wednesday, April 17, 2013

0 Mutiara Kata Yang Mengugah Jiwa Dari Yang Mulia Habib Munzir


Selaut kesyukuran dihamparkan untuk Tuhan yang berkuasa mutlak dialah Robbuna wa Robukum , Allah S.W.T  Limpahan puji kehadrat Allah taala atas anugerah nikmat yang tidak terkira banyaknya (la tahso a'dada) .  Betapa pun kita leka terhadapNya, kita jauh dariNya,kurniaanNya tidak putus –putus kepada kita, tetap disalurkan kepada hamba pendosanya ini. Dialah Tuhan Agung Yang Maha Luhur kebaikanNya, Yang Maha Pengasihani pada hamba-hambaNya, senantiasa menunggu dan mengharap hambaNya agar sujud dan memohon kepadaNya, Yang senantiasa mengalirkan ganjaran kepada hamba-hambaNya tatkala hambaNya melakukan kebaikan walaupun sebesar  zarah pasti akan dihitungNya juga.Sehinggakan sekiranya sudah berniat untuk melakukan maksiat dan kemudiannya tidak melaksanakannya dia juga akan dianugerahkan ganjaran dan pahala atas amal perbuatannya itu. .Ya Allah sungguh Mulia budi pekertiMu.
                                                                                                       
  DiSini saya titipkan butir-butir mutiara indah dan syahdu yang terpancar dari lisan Sang Pendakwah Mulia Ad-Da'ie Al-A'rifbillah Al-Habib wal Mahbub Munzir Al-musawa.Bicaranya membuatkan hati sanubari yang gersang kembali bercahaya dan segar dengan siraman rohani darinya dan lantas kembali sujud pada Yang Maha Esa. Diantara mutiara katanya yang menyuntik jiwa para hambanya adalah seperti berikut.:-                  



Namun tujuan adalah satu, iaitu saat berjumpa dengan Rabbul a’lamiin. Maka berakhir seluruh apa yang kita lewati dari kehidupan dunia kepada tujuan tunggalnya; iaitu berjumpa dengan Allah.

Ingatlah akan datang satu saat dimana bibir kita tidak bisa lagi bergetar menyebut nama Allah. Di saat itu kita akan diturunkan ke dalam kubur, dan wajah kita dibuka dan diciumkan ke tembok kubur kita. Lalu kita dikuburkan dan ditinggalkan oleh semua kaum kerabat. Di saat itu tidak ada kekasih, di saat itu tidak ada jawatan, di saat itu tidak ada harta. Itulah hadirin hadirat, kita sendiri. Maka di saat itu beruntunglah mereka yang selalu berzikir, yang mengingati Allah dan Allah mengingatinya, yang merindui Allah dan Allah merinduinya.

Allah masih terus bersabar, yang ditunggu adalah hamba pendosa, hamba yang hina, yang hidup berasal dari sebutir sel dan akan berakhir sebagai bangkai; makanan-makanan haiwan di dalam tanah. Allah menanti hambanya memohon taubah, Dialah yang Maha baik, Dialah Yang Maha mulia. Setelah kita diberi kehidupan; diberi jasad, lantas Allah meminjamkan pula dunia dan seluruh isinya. Allah meminjamkan matahari, meminjamkan bulan, meminjamkan daratan, meminjamkan haiwan dan tumbuhan, meminjamkan air dan lautan yang kesemuanya adalah milik Allah. Kita tidak menyewanya, tidak pula membelinya, tidak pula berdoa untuk meminjamnya. Allah yang memberinya sebelum kita meminta.

Hadirin hadirat, sedemikian luasnya nikmat Ilahi dan kasih sayangnya melebihi segala kasih sayang; melebihi kasih sayang ibunda kita kepada kita, melebihi kasih sayang kekasih kita kepada kita.

Hadirin hadirat, jangan tahan lidahmu menyebut nama Allah. Jangan berat menyebut nama Allah. Dosa apa yang membuatkan lidah kita berat menyebut nama Allah??

Kami berlindung kepadamu dari pedihnya seksa kubur Kami berlindung kepadamu dari pedihnya seksa neraka pastikan kami 
 selamat dari ini semua Ya Allah!!!




0 comments:

Post a Comment

 

Secebis Kata Kita Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates